~ Partner ~

body{background:url(https://lh5.googleusercontent.com/-467pK-g2BzE/T2rwQ7CTfiI/AAAAAAAACkM/6y0nbNl6ZGQ/s74/BGN.png)repeat;color:$textcolor;font:x-small Arial;font-size:small;text-align:center;margin:0}

Tina Agustina, Si Pemilik Air Mata Kristal Palsu


Tina dan air mata kristal
Masih ingat dengan Tina Agustina si air mata kristal? Fenomena aneh yang ditunjukkan gadis asal Sumedang tersebut sempat membingungkan dunia media. Apalagi Tina bukan satu-satunya orang dengan air mata yang bisa mengkristal. Namun untuk kasus Tina, dokter memastikan bahwa air mata kristalnya adalah palsu.
Hikmat Wangsaatmadja yang merupakan salah satu dokter yang ikut menyelidiki air mata Tina mengungkapkan bahwa gadis berusia 19 tahun tersebut tidak memiliki kelainan. Tina sendiri sebelumnya telah menjalani tes medis di Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung.
“Ini bukan masalah medis,” kata Hikmat.
Setelah memeriksa Tina, pemeriksaan kembali dilanjutkan terhadap batu-batuan kristal yang dikeluarkan oleh mata Tina. Dari hasil tes yang dilakukan di Laboratorium Geologi, diketahui bahwa batu-batuan tersebut hanyalah air mata kristal palsu karena tidak memiliki sifat seperti batu-batuan murni lainnya, dan kristal milik Tina Agustina dibentuk secara tidak alamiah bahkan bisa ditemukan di pasaran.
“Batu kristal itu adalah dibuat dari bahan sintetik yang telah diproses seperti perhiasan imitasi,” kata Hikmat lagi.
“Material itu sejenis campuran kaca dan plastik. Jadi itu diolah atau dibentuk menggunakan alat,” Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM, Yusuf Kusumabrata, ikut menegaskan.
Hal ini mencuatkan isu bahwa Tina melakukan kebohongan publik dengan sengaja memasukkan benda keras di matanya, lalu dikeluarkan kembali seolah-olah ia mengeluarkan air mata kristal. Menurut Hikmat, praktek seperti ini sangat berbahaya bagi mata.
Sementara itu Tina membantah telah melakukan kebohongan publik. Ia pun mengutarakan bahwa ia tak tega mengusir warga yang minta ‘penyembuhan’ lewat air mata kristalnya.
“Saya ini tidak rekayasa dan menipu,” ujarnya. “Saya ini bukan dukun dan dokter. Tapi kalau orang minta pertolongan kan enggak bisa saya tolak. Masa saya usir?”

Posting Komentar - Back to Content